Jumat, 30 November 2012

sejarah musik rap





Rap adalah salah satu dari empat elemen budaya Hip-hop. Rap merupakan teknik vokal yang berkata-kata dengan cepat, sementara pelakunya disebut rapper. Biasanya, rap diiringi oleh DJ maupun sebuah band. Akan tetapi rap dapat ditelusuri kembali ke akar Afrika. Berabad-abad sebelum musik Hip-Hop ada, Afrika Barat telah memberikan cerita berirama yang bernama griots, lebih dari drum dan instrumentasi jarang. Koneksi tersebut telah diakui oleh seniman masa kini.
Biasanya, rapper seperti penyanyi biasa, yaitu bernyanyi solo. Contohnya adalah KRS-One, Nas, Jay-Z dan Kanye West. Ada pula rapper yang menjadi anggota band, misalnya Mike Shinoda dari Linkin Park. Umumnya, rapper berkulit hitam karena banyak rapper berasal dari daerah pinggiran di Amerika Serikat. Di antara sedikit rapper yang berkulit putih adalah Eminem dan Aesop Rock. Rapper sering disebut pula dengan MC ataupun Emcee (Master of Ceremony). Dan di Jamaika sendiri istilah rapper dapat disebut Dee-Jay seperti Sean Paul.
Di Indonesia sendiri musik rap telah berkembang dan menjadi salah satu genre musik yang digemari. Musisi-musisi lokal yang karya musik rap atau hip-hop nya telah meramaikan blantika musik Indonesia di antara nya adalah Iwa K, Neo, Soul ID, Saykoji, The Law, Mizta D, Fade to Black (Bondan Prakoso & Fade 2 Black), Wizzow Batik Tribe, 8 Ball dan masih banyak lagi. Dan yang terbaru adalah jenis musik Trip Hop yaitu perpaduan antara Jazz dan Hip-hop, salah satu musisi Trip Hop Indonesia yang kental unsur Rapnya adalah Aji Kikuta.
RAP
Kebanyakan buku, Acara Tv dan sejarahwan mengatakan bahwa rap di buat/ diciptakan di Bronx, tapi ini tidak sepenuhnya betul. Rap Amerika yang kita tau sekarang dimulai sekitar 1970 di Boogie Down Bronx. Untuk mengerti secara keseluruhan, kita harus kembali ke masa lampau : Dimulai di Afrika..Gospel

Mari kembali ke akarnya, di Afrika - untuk lebih spesifik- Suku-suku disana mengabadikan sejarah mereka dalam bait-bait ritmik dan nyanyian. Karena ada banyak suku-suku, banyak terdapat bahasa daerah dan suku-suku yang bahasa mereka seringnya tidak dibuang/ dilupakan. Jadi, untuk menjaga sejarah dan legenda mereka menggunakan lagu dan ritmik untuk menceritakannya. Karena pedagang budak kulit putih datang dan memisahkan mereka dari keluarga dan suku mereka.

Orang afrika asli membawa cerita dan rima mereka bersama pedagang budak eropa. Mereka (para pedagang budak) tidak mengijinkan para budak bicara menggunakan "Bahasa Ibu" (bahasa afrika asli) .Para pedagang budak itu berpikir bahwa mereka berencana untuk membuat rusuh. Walaupun mereka dirantai. Tapi mereka di perbolehkan untuk menyanyi. Ini membuat para budak bertahan hidup dan merasa lebih baik. Para budak wanita di perkosa dan sering kali hamil oleh crew (para pembantu pedagang budak). Budak wanita dijadikan bonus buat para crew. Perjalanan seperti ini bisa memakan waktu hingga sebulan. Dan bila ada sekitar 1000 budak, 600-700 yang selamat, itu adalah perjalanan yang bagus. Dan bila budak wanita hamil maka mereka akan mendapatkan harga yang lebih baik (karena ada tambahan bayi dalam kandungan budak wanita). Lalu para majikan (pemilik budak) berlaku sama untuk mendapatkan lebih banyak budak(memperkosa budak wanita hingga hamil dan anak hasil perbuatan itu di jadikan budak lagi). Mereka, para majikan bahkan memberikan tamu mereka satu atau dua wanita untuk teman tidur...

Ketika mereka menyanyi mereka bekerja lebih giat karena isi nyanyiannya adalah tentang dari mana mereka berasal dan sejarah suku-suku mereka. Waktu seelanjutnya, karena majikan bersifat lebih lunak, para budak diperbolehkan libur setiap hari minggu. Pada hari minggu tersebut, para budak pergi ke gereja dan menyanyikan lagu kebebasan. Hal ini kemudian berubah menjadi paduan suara Gospel.
#DRUD

1 komentar:

  1. Asik tu gan musik RAP, cz ngelatih kita tentang tempo dan penghafalan lirik... heeeeeee

    BalasHapus